MUTIARANI Peraih Nilai UN Tertinggi Terancam Tak Kuliah
Mutiarani, siswi SMKN 2 Kota Semarang, peraih nilai tertinggi Ujian
Nasional (UN) tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) 2012, terancam tak
bisa melanjutkan kuliah.
Sebab Mutiarani yang berasal dari keluarga kurang mampu, dinyatakan
tak lolos seleksi bea siswa jalur bidik misi Universitas Negeri Semarang
(Unnes).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes, Sucipto Hadi Purnomo,
mengatakan dari hasil seleksi bidik misi melalui Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) jalur undangan, Mutiarani tak lolos.
“Dari kuota sebanyak 900 beasiswa bidik misi Unnes, Mutiarani berada diperingkat 1.000,” katanya di Semarang, Rabu (6/6/2012).
Seleksi penerimaan bea siswa bidik misi melalui SNMPTN jalur
undangan, lanjut ia, bukan berdasarkan hasil nilai UN saja, tapi dari
nilai rapor sekolah serta prestasi lainnya.
Dari data prestasi sekolah, Mutiarani yang dikirimkan pihak SMKN 2
Semarang, ternyata yang bersangkutan tak pernah menduduki peringkat
lima besar.
“Peringkat sekolah Mutiarani paling banter berada di peringkat delapan,” ujarnya.
Meski telah dinyatakan tak lolos seleksi bidik misi, sambung Sucipto,
pihaknya masih memberikan kesempatan kepada Mutiarani kuliah di Unnes
dengan mendapatkan beasiswa. Sebab Mutiarani memenuhi persyaratan
mendapatkan beasiswa, yakni berasal dari keluarga kurang mampu, dan
memiliki prestasi sebagai peringkat pertama UN se-Indonesia.
”Eman-eman kalau tak sampai kuliah. Unnes akan memberikan kursi
istimewa. Besok (Kamis ini-red) kami mengundang Mutiarani datang ke
kampus,” katanya.
Kalau memang Mutiarani serius untuk kuliah di Unnes, sambung Sucipto, pihaknya akan mengawal proses pendaftaran sampai diterima.
Kalau memang Mutiarani serius untuk kuliah di Unnes, sambung Sucipto, pihaknya akan mengawal proses pendaftaran sampai diterima.
”Nantinya selama delapan semester bebas biaya kuliah, dan masih mendapatkan uang saku setiap bulannya,” tandasnya.
Terpisah Mutiarani yang mengambil jurusan Akutansi, menyatakan
mengetahui kalau tak diterima program beasiswa bidik misi di Unnes
melalui pihak sekolah.
”Tapi secara resmi belum menerima pengumuman dari Unnes,” katanya saat dihubungi melalui telepon seluler.
Puteri ketiga dari pasangan Juwarto (almarhum) dan Sutarmi ini,
menambahkan belum tahu apakah akan melanjutkan kuliah. Mengingatkan
ibunya hanya bekerja menunggu dan membersihkan rumah kosong milik
tetangga dengan mendapat imbalan Rp150.000 per pekan.
”Belum tahu akan kuliah atau tidak, karena kuliah khan butuh biaya
besar,” ujar gadis yang tinggal di rumah sederhana Jl Setuk, RT 006/ RW
004 Pudakpayung, Kota Semarang.
Seperti diketahui pada UN 2012, Mutiarani meraih nilai tertinggi
tingkat SMK yakni total 38,60. Perinciannya bahasa Indonesia 9,8, bahasa
Inggris 9,8, Matematika 10, kompetensi Akutansi 9,0.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bunyamin belum bisa
dikonfirmasi. Saat dihubungi telepon selulernya beberapa kali tak
diangkat meski terdengar nada sambung.(Solopos)
And Share
Posted by azam
on 12:18 AM.
Filed under
education,
feature,
world news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0