Tim Evakuasi Tembus Lokasi Bangkai Sukhoi dengan Rafling
Lokasi bangkai pesawat Sukhoi SuperJet 100 di tebing
Gunung Salak, menyulitkan proses evakuasi. Tim Basarnas harus menuruni
tebing dengan teknik rafling.
"Kita harus rafling ke bawah karena lokasi di tebing. Semua peralatan sudah disiapkan," kata anggota Tim SAR.
Yana berada di Tim 2 yang beranggotakan 75 orang. Mereka bermalam dengan mendirikan bivak atau tenda darurat. "Posisi kami masih 2 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat," terangnya.
Sementara itu, Tim 1 dengan 10 anggota sudah berada dalam posisi terdekat dengan bangkai pesawat dengan titik koordinat 06 42 61 S dan 106 44 41 E. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan 7 jam perjalanan kaki dari posko utama pencarian korban Sukhoi berada di Kampung Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk.
"Jam 6.00 WIB mulai melanjutkan proses evakuasi, tim lain juga menyusul," ujar Yana.
Awalnya tim SAR akan memprioritaskan evakuasi jalur udara. Namun karena posisi bangkai pesawat berada di bawah tebing gunung dengan kemiringan 85 derajat, maka evakuasi akan dilakukan melalui jalur darat dengan cara turun sekitar 258 meter dari tebing.
Untuk diketahui rafling merupakan cara untuk menuruni ketinggian semisal tengah mendaki tebing atau gunung. Berdasarkan informasi dari situs Basarnas, untuk rafling, para anggota tim dilengkapi dengan sarung tangan, sit hornest di pinggang, menggunakan figure of eight (sebuah alat berbentuk angka delapan berukuran 10-15 cm dan bisa mengangkat beban 3500 kg) agar dengan mudah melesap turun.
source: detikcom
"Kita harus rafling ke bawah karena lokasi di tebing. Semua peralatan sudah disiapkan," kata anggota Tim SAR.
Yana berada di Tim 2 yang beranggotakan 75 orang. Mereka bermalam dengan mendirikan bivak atau tenda darurat. "Posisi kami masih 2 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat," terangnya.
Sementara itu, Tim 1 dengan 10 anggota sudah berada dalam posisi terdekat dengan bangkai pesawat dengan titik koordinat 06 42 61 S dan 106 44 41 E. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan 7 jam perjalanan kaki dari posko utama pencarian korban Sukhoi berada di Kampung Pasir Manggis, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk.
"Jam 6.00 WIB mulai melanjutkan proses evakuasi, tim lain juga menyusul," ujar Yana.
Awalnya tim SAR akan memprioritaskan evakuasi jalur udara. Namun karena posisi bangkai pesawat berada di bawah tebing gunung dengan kemiringan 85 derajat, maka evakuasi akan dilakukan melalui jalur darat dengan cara turun sekitar 258 meter dari tebing.
Untuk diketahui rafling merupakan cara untuk menuruni ketinggian semisal tengah mendaki tebing atau gunung. Berdasarkan informasi dari situs Basarnas, untuk rafling, para anggota tim dilengkapi dengan sarung tangan, sit hornest di pinggang, menggunakan figure of eight (sebuah alat berbentuk angka delapan berukuran 10-15 cm dan bisa mengangkat beban 3500 kg) agar dengan mudah melesap turun.
source: detikcom
And Share
Posted by azam
on 2:25 AM.
Filed under
world news
.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0